Dunia

AS tuding Iran bertanggung jawab atas serangan ke fasilitas minyak Saudi

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan serangan drone itu adalah serangan pertama yang menargetkan pasokan energi dunia

Maria Elisa Hospita  | 15.09.2019 - Update : 16.09.2019
AS tuding Iran bertanggung jawab atas serangan ke fasilitas minyak Saudi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo. (Abdülhamid Hoşbaş - Anadolu Agency)

Ankara

Gozde Bayar

ANKARA

Amerika Serikat menyalahkan Iran karena mengoordinasikan serangan drone ke fasilitas produksi minyak Arab Saudi.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan serangan drone itu adalah serangan pertama yang menargetkan pasokan energi dunia.

“Teheran berada di balik hampir 100 serangan ke Arab Saudi, sementara Rouhani dan Zarif berpura-pura terlibat dalam diplomasi. Di tengah seruan untuk de-eskalasi, Iran malah melancarkan serangan ke pasokan energi dunia," tandas Pompeo di Twitter.

Menlu menegaskan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa serangan itu berasal dari Yaman yang dilanda perang.

Pompeo juga mengatakan AS akan bekerja dengan sekutu untuk memastikan pasar energi tetap dipasok dengan baik dan Iran bertanggung jawab atas agresi yang dilakukannya.

Menurut dia ,serangan-serangan itu menunjukkan bahwa Iran tidak serius dengan diplomasi.

Pada Sabtu, Saudi Press Agency melaporkan adanya kebakaran di fasilitas Abqaiq dan Khurais. Abqaiq merupakan lokasi pabrik pengolahan minyak terbesar milik negara, Aramco.

Kemudian, menyusul serangan drone, Arab Saudi pun mengumumkan penghentian sementara produksi minyak dari fasilitas ini.

Meskipun belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini, kelompok pemberontak Houthi di Yaman telah melancarkan serangan serupa sebelumnya.

Houthi, yang didukung Iran, kerap menargetkan lokasi strategis di Arab Saudi dengan drone bersenjata.

Yaman telah dirundung konflik sejak 2014, ketika Houthi menguasai sebagian besar wilayah negara, termasuk ibu kotanya, Sanaa.

Di tahun berikutnya, konflik itu memanas ketika Arab Saudi dan sekutunya melancarkan kampanye udara besar-besaran untuk mengalahkan Houthi sekaligus mendukung pemerintah Yaman yang pro-Saudi.

PBB memperkirakan sebanyak 70.000 orang lebih tewas akibat konflik tersebut.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın