Budaya, Nasional

Lebih dari 60 persen jamaah haji Indonesia beresiko tinggi

Kementerian Agama mengimbau jamaah haji untuk menghindari keluar hotel kecuali untuk shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi saja

Surya Fachrizal Aprianus  | 08.07.2019 - Update : 10.07.2019
Lebih dari 60 persen jamaah haji Indonesia beresiko tinggi Seorang jemaah haji lanjut usia dibantu oleh petugas untuk memasuki bus sebelum berangkat ke kota suci Mekah di asrama haji Pondok Gede di Jakarta, Indonesia pada 8 Juli 2019. (Anton Raharjo - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Surya FachrizaL

JAKARTA

Lebih dari 60 persen jamaah haji asal Indonesia yang berangkat tahun ini masuk dalam kategori lanjut usia dan kalangan beresiko tinggi.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama, Muhajirin Yanis, kepada Anadolu Agency, pada Senin di Jakarta.

Kata Yanis, dari 231.000 jamaah haji, yang berusia di atas 75 tahun mencapai 12.468 orang atau 5,3 persen. Tetapi secara umum, jamaah yang masuk dalam kategori resiko tinggi mencapai lebih dari 60 persen.

Kalangan resiko tinggi adalah jamaah yang punya riwayat penyakit berat, tidak hanya berusia lanjut. Penyakit lama tersebut berpotensi kambuh jika faktor pemicunya muncul ketika di tahan suci Makkah

“Misalnya sekarang sedang musim panas, yang suhunya bisa mencapai 50 derajat,” kata Yanis mencontohkan salah satu pemicu yang dapat memunculkan penyakit lama.

Kata Yanis, tahun ini jamaah haji Indonesia dibagi ke dalam 529 kelompok terbang atau kloter. Setiap kloter didampingi ketua kloter, pembimbing ibadah, satu dokter dan 2 paramedis.

Satu kloter terdiri dari 300 - 400 jamaah, sesuai kapasitas pesawat.

Kata Yanis, seluru petugas kesehatan dan petugas umum siap memberikan layanan ekstra bagi jamaah haji lansia dan beresiko tinggi.

Kata Yanis, pihaknya mengimbau jamaah untuk menghindari keluar hotel kecuali untuk shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi saja.

Untuk menghindari penyakit yang ditularkan dari hewan, jamaah dihimbau untuk tidak mendekati dan berfoto dengan unta.

Lansia tidak khawatir

Dari pengamatan Anadolu Agency di Asrama Haji Jakarta di Pondok Gede, jamaah dari kelompok lanjut usia memang mudah ditemui. Di antara mereka bahkan menggunakan kursi roda dan tongkat.

Jamaah tertua yang dijumpai Anadolu Agency di Asrama Haji Pondok Gede, Senin, berusia 96 tahun, bernama Ismail Ahmad.

Ismail mengaku tidak khawatir dengan suhu panas di Saudi. “Dulu saya biasa dengan cuaca panas, sekarang tidak tahu. Tapi saya tidak khawatir,” kata Ahmad yang berangkat didampingi putranya.

Jamaah lansia lainnya bernama Rohidi, berusia 76 tahun. Rohidi mengaku tidak kuatir dengan kondisi sulit di Arab Saudi.

“Saya berserah diri pada yang kuasa. Persiapan saya di antaranya membawa obat-obatan,” usar Rohidi.

Muhajirin Yanis menjelaskan, kategori usia lanjut yang dipakai Kemenag adalah di atas 75 tahun. Namun saat ini sudah ada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang penyelenggaraan ibadah haji dan umroh, yang menyebutkan usia lansia dimulai pada 65 tahun. Undang-Undang tersebut akan berlaku mulai tahun depan.

Dengan kriteria ini prosentase kelompok lansia Indonesia yang menjadi jamaah haji tentu akan bertambah.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.