Inggris: Rusia gunakan hak veto DK PBB untuk tutupi 'barbarisme' di Ukraina

‘Kami khawatir tentang tatanan keamanan internasional yang menjadikan Rusia sebagai salah satu anggota tetap Dewan Keamanan’, kata menlu Inggris

LONDON 

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss pada Selasa menuduh Rusia menggunakan hak veto di Dewan Keamanan PBB sebagai "lampu hijau untuk barbarismenya" di Ukraina.

Truss membuat komentar tersebut di parlemen ketika seorang anggota parlemen bertanya apakah Rusia harus tetap menjadi anggota tetap dewan.

 “Dewan keamanan memang memiliki peran untuk dimainkan, (seperti) di bawah kepresidenan kami, kami telah menggunakannya untuk menyebut kebohongan Rusia,” kata dia.

“Kami juga telah menjamu Presiden (Ukraina) (Volodymyr) Zelenskyy untuk berbicara di hadapan dewan.”

"Tapi kami memiliki kekhawatiran tentang tatanan keamanan internasional yang menjadikan Rusia sebagai salah satu anggota tetap Dewan Keamanan dan mereka telah menggunakan hak veto mereka sebagai lampu hijau untuk barbarisme," lanjut Truss.

“Bagian dari tanggapan kami (terhadap ini) telah bekerja lebih erat dengan sekutu seperti G7, sekutu seperti NATO karena kami belum melihat cukup banyak terjadi di tingkat PBB,” tambah dia.

Inggris dan Rusia, Amerika Serikat (AS), Prancis, dan China, merupakan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB; masing-masing dari lima negara itu memiliki hak veto.